Aku bisikin.. Tusukan kemaluan Bang Ansari seakan akan merobek kemaluanku, hingga 10 menit kemudian tiba-tiba badanku kejang dan keluarlah cairan dari dalam kemaluanku dengan derasnya membasahi gagang Bang Ansari yang masih tenggelam di dalam kemaluanku, saking derasnya sebagian menetes pada meja kerjanya, cairan yang banyak sekali keluar dari kemaluanku membuatku lemas tak berdaya. Saya memasukkan tangan kiriku ke dalam daster itu dan berpura-pura akan menggosok perutnya juga tapi saya segera menurunkan tangan saya untuk menyibakkan celana dalamnya dan mulai meraba bulu-bulu halus yang bertebaran di sekitar vaginanya. Eh sarah, kamu ternyata cantik juga dan putih bersih badanmu kata ku. Kami berpelukan, mulutku berbisik dekat telinga Pipit. Gagang Oom yang masih menancap lalu ditekannya berkali-kali ke kemaluanku, kedua tangannya memegangi pantatku sedangkan aqu terbaring lemas. Ayah sudah pulang? Aku tinggal beserta 3 pembantu wanita dan 2 orang penjaga malam. Akhirnya hari-hariku aqu lewatkan hanya berenang di rumah Bangde, Nonton film dan jalan-jalan di Surabaya, sesekali kuhubungi papahku di Jakarta yang rupanya sejak aqu tinggal di Jogja, papah tak tinggal lagi di rumah tetapi tinggal di bengkel miliknya, jadi papah dan mamahku sudah pisah rumah.

Terus terang, kuhubungi ayahku untuk melepaskan rinduku atas belaian pria yang sudah 2 bulan tidak menyentuhku. Budeku seorang yang masih muda, usianya baru 30 tahun, dia merupakan sekretaris Pakdeku yang dinikahi oleh Pakdeku. Lelaki yang pertama kali kugoda adalah kepala sekolahku sendiri, sebut saja Bang Ansari. Bangde Gatot adalah kakak mamahku yang tertua, usianya 50 tahun.

Benar-benar nikmat. Terus terang, kuhubungi papahku untuk melepaskan rinduku atas belaian pria yang sudah 2 bulan tak menyentuhku. Aqu membalas dengan mengecup dahinya sambil mengelus rambutnya. Dengan posisi berdiri papah menggoyangkan badanku, digendongannya naik-turun menggerakkan gagangnya menembus kemaluanku sehingga aqu loncat-loncat. Bang Iwan yang sekarang di depanku semakin kaget ketika tanganku menjamah kemaluannya yang masih tersembunyi di balik celananya kuelus dengan lembut. Mereka punya hak untuk marah jika melihat suaminya menggoda wanita lain. Saya kembali duduk di kursi depan dan pura-pura membaca sambil membayangkan tubuh mulus Lastri sambil mengelus batang penisku yang sudah tegang, saya benar-benar sudah bernafsu sekali untuk menyetubuhi Lastri. Aqu yang makin terangsang segera jongkok di depannya dan kuturunkan celananya sehingga kemaluan Bang Iwan yang sudah mulai mengeras terpampang jelas di hadapanku dan mulai kumainkan lidahku dengan menjilati kemaluan itu yang kira-kira panjangnya 20 cm, bentuk dan ukurannya tak jauh berbeda dari milik kepala sekolahku dulu tetapi kulitnya agak keriput mungkin karena usianya yang jauh berbeda.

SIte Info. Akhirnya setelah 15 kali papah berusaha menyodokkan gagangnya, masuklah hingga setengahnya ke dalam kemaluanku. Bang Iwan yang sekarang di depanku semakin kaget ketika tanganku menjamah kemaluannya yang masih tersembunyi di balik celananya kuelus dengan lembut. Menurut hukum di Arab Saudi, wanita itu sebenarnya bisa saja dihukum 1 tahun penjara dengan tuduhan pencemaran nama baik dengan menggunakan video untuk memfitnah orang lain. Hentakan gagangnya pada kemaluanku berlanjut hingga aqu makin tak bertenaga karena tenaga Bang Iwan yang sungguh luar biasa, hampir 1 jam lamanya kemaluanku diserang oleh gagang Bang Iwan bertubi-tubi, buah dadaqu yang putih, ranum dan menantang pun sudah menjadi bulan-bulanan dari mulut Bang Iwan, buah dadaqu sudah diisap, dikenyot dan ditarik-tarik puting coklatku oleh giginya yang mulai ompong.

Oom mulai meningkat gairahnya, tangannya terus mengorek kemaluanku lebih ke dalam lagi, jarinya ditusukkan masuk ke liang kemaluanku hingga menyentuh biji klitorisku. Tak sabar aku ingin menikmati buah dada keras kenyal berukuran 34 putih mulus dibalik bra-nya. Agak sedikit malu aku, tapi kujawab juga, "Abis,.. Mamahku lari ke kamarnya sambil menangis. Pipit juga tak kalah ngeledeknya. Tetapi tenaga Bang Ansari sangat luar biasa, walau dia telah menyirami air mani dalam kemaluanku. Saya mulai menjilat vaginanya, lidahku mulai menjalar ke kanan dan ke kiri menyibakkan kedua belah bibir vagina Lastri sampai akhirnya saya menemukan clitorisnya. Malam itu mamahku marah besar kepadaqu dan papah.

• Dengan posisi berdiri papah menggoyangkan badanku, digendongannya naik-turun menggerakkan gagangnya menembus kemaluanku sehingga aqu loncat-loncat.
• Like Facebook.
• Oom istirahat saja..
• Iri sekali rasanya kalau aku tak sempat keluar orgasme, kuangkat mukaku, kupegang penisku, kuhujam ke vaginanya.
• More Woman Tekno.
• Aku meraih gelas dan meminumnya.
• Tanganku mendekap tubuhku sambil kugoyangkan dengan maksud sambil menggesek buah dadanya yang mepet erat dengan tubuhku.

Kembali ke "pertempuranku", setengah dari penisku sudah masuk keliang vagina sempitnya, kutarik maju mundur pelan, pelan, cepet, pelan lagi, tanganku sambil meremas buah dada Pipit. Gagang Oom yang keras menghujam lagi ke kemaluanku berkali-kali sampai kira-kira satu jam kemudian aqu mengeluarkan cairan dari kemaluanku untuk kedua kalinya dan Oom pun mengeluarkan cairan yang banyak sekali dimana Oom menumpahkannya cairan Oom yang hangat di punggungku karena Oom terlebih dulu menarik gagangnya dari kemaluanku sebelum mengeluarkan cairan. Ciuman papahku membuatku agak terangsang, lalu aqu menyadarkan kepalaqu pada bahu papah. Setelah itu dicobanya lagi kemaluannya menusuk kemaluanku, dihentaknya berkali-kali hingga baru yang kesepuluh kalinya akhirnya kemaluan itu masuk ke dalam kemaluanku walau hanya setengah.

Budeku seorang yang masih muda, usianya baru 30 tahun, dia merupakan sekretaris Pakdeku yang dinikahi oleh Pakdeku. Hari berganti hari membuat hubunganku dengan Oom Hendi semakin intim layaknya suami istri dan tentu saja kami laqukan jika Tante Nani tak di rumah. Aku tak perduli siapa yang mendahului aku, itu bukan satu hal penting. Setelah siuman Bibi Nani menyidangi aku dan suaminya, dengan perasaan menyesal dan minta maaf akhirnya kuputuskan untuk meninggalkan kota Jogja dan statusku sebagai mahasiswi untuk kembali ke Jakarta. Dia sudah ganti baju, mungkin yang biasa dia pakai kesehariannya.. Waktu itu aku berumur 26 tahun. Buru-buru kami melepas pelukan, merapikan baju, dan duduk seolah-olah tidak terjadi apa-apa.