Aku segera berbalik dan memposisikan kontolku di lubang vagina Neng. Mulut pak Tan dengan rakus menggigit leherku yang masih tertutup jilbab warna krem itu, hingga nampak basah bekas gigitan. Kini aku dalam posisi agak membungkuk, dengan pantat yang membusung kearah pak Tan. Aku hanya pasrah ketika ia menarik tubuhku hingga berdiri. Rrrretttttt… aku tarik kasar cdnya…, jariku langsung menyelusup masuk ke vaginanya terasa hangat dan licin. Klitorisku tak luput dari jilatan dan gigitan lembutnya. Pak Tan menyuruhku menjilati ujung penisnya hingga lubang kontolnya. Air mataku pun semakin deras mengalir. Orang tuaku menyatakan bahwa mereka telah kehabisan dana untuk biaya pengobatan anakku. Aku merasakan kepala penis pak Tan mulai menempel di lubang matahariku.

Pemandangan itu cukup menarik sehingga menggugah seleraku menjadi bangkit. Dengan kasar pak Tan menarik jilbabku hingga aku terjatuh dalam keadaan bersimpuh. Rambutnya pendek sehingga dengan jelas menampakkan lehernya yang jenjang. Masih dalam posisi dogi, pak Tan tiba-tiba menarik penisnya keluar dari vaginaku. Rupanya dia sangat terangsang sejak di bis tadi. Aku hanya pasrah mengikuti arahan pak Tatang. Ia membalik tubuhku hingga tengkurap, lalu menyuruhku menungging. Aku sedang dinikmati dengan posisi doggy. Apalagi yang jilbaban kaya kamu, pasti banyak peminatnya.
Dengan pura-pura tidak sengaja, ia terkadang meremas pantatku atau tetekku. Penis pak Tan yang menjulang sepanjang 17 cm. Bahkan untuk mengangsur pun aku tidak mampu. Aku justru merasa terhina, karena penis seorang pria yang bukan suamiku kini sedang menggesek-gesek pantatku yang masih tertutup rok itu. Terasa gigitannya pada payudaraku, yang kemudian disentakannya hingga aku menjerit. Pak Tatang yang telah lama menduda, dan selama ini memuaskan hasrat seksnya dengan pelacur pelabuhan, yang tentu saja tua-tua dan tidak higienis. Apabila bekerja dia selalu menggunakan kerudung jilbab , inilah awal ketertarikanku padanya. Dengan status jandaku, tentu saja ada beberapa pria yang menganggap diriku adalah perempuan gampangan, yang butuh dibelai.
Aku lantas mencari akal bagaimana memancing percakapan dan mencari informasi. Orang tuaku menyatakan bahwa mereka telah kehabisan dana untuk biaya pengobatan anakku. Tak lama kemudian pak Tan pun membalikkan tubuhku hingga posisiku berhadapan dengannya.
Namanya Pak Tan. Sengaja celana dalamnya kusangkutkan di pergelangan kakai kanan yang kuangkat itu biar celana dalamnya tidak kotor menyentuh tanah. Share on Twitter. Banyak yang mengagnggap aku masih gadis. Ukuran payudaraku tidaklah besar, hanya 32B, akan tetapi, pantatku bulat, padat dan membusung. Dengan gontai dan perasaan yang tidak tenang akupun datang ke ruang Pak Tan. Ia sungguh terkejut melihatku dalam keadaan berjilbab, namun dengan baju kurung yang terbuka setengah, hingga payudaraku menggelantung indah, dan bagian bawah yang telah telanjang bulat. Sedangkan aku sendiri bekerja di kota Semarang, sebuah kota di Jawa Tengah. Uang hanya cukup untuk menyambung hidup beberapa hari.

- Tubuhku terguncang-guncang, sementara tangan pak Tatang sibuk memilin-milin putingku.
- Bukan hanya liang vaginaku, penis pak Tatang pun kini telah merasakan pula jepitan lubang anusku.
- Setelah dihitung, ia telah memberikan uang padaku sebanyak 6juta rupiah, lebih banyak dari harapanku.
- Beritahu saya pos-pos baru lewat surat elektronik.
- Kepalaku yang tertutup jilbab itu nampak maju mundur.
- Tanpa aku sadar, pak Tan telah datang dengan membawa sebuah handicam untuk merekam persetubuhanku dengan pak Tatang.
- Pak Tan pun mulai mempercepat genjotannya dalam anusku.
Aku heran, beberapa orang yang memakaiku justru lebih suka menganalku disamping menyodok vaginaku. Nampak Pak Tan menelpon dengan HPnya, menyuruh pak Tatang masuk sambil membawa ember air hangat dan lap basah. Jadi bahan praktek memijit teman kuliah yang punya dada montok. Dengan pura-pura tidak sengaja, ia terkadang meremas pantatku atau tetekku. Ia duduk di sofa, sedangkan aku kini tersimpuh di lantai ruang itu. Masa sih, ga kangen sama kontol? Kini posisinya duduk berlutut dengan penis yang mengarah ke wajahku. Aku semakin pasrah dengan perlakuan Pak Tan. Bahkan pria kaya dan tampan pun belum tentu kuijinkan untuk bisa menjepitkan penisnya dalam lubang vaginaku, kecuali menikahiku, namun kini, seorang pesuruh kantor yang tua malah berkesempatan menikmati liang vagina miliku dengan gratis… ohhhhh… nasibku…. Rasanya sungguh perih, walaupun telah dibantu oleh cairan pelumas itu.
Tiba-tiba, aku rasakan sebatang penis yag keras telah melesak masuk ke dalam liang kenikmatanku dari bagian belakang. Obrolan sudah lebih ringan arahnya. Pak Tan berkata, Uang itu boleh kamu pinjam dulu. Kepalaku yang tertutup jilbab krem itu hanya bisa menggeleng-geleng, dan terkadang menengadah ke atas, setiap kali pak Tan menyodokkan penisnya ke pantatku. Pak Tan pun berlutut di belakangku. Tangan yang satunya kini telah meremas-remas pangkal pahaku. Aku hanya tertunduk sambil menangis.



Comments 73
Ich meine, dass Sie nicht recht sind. Schreiben Sie mir in PM.
Sie irren sich. Geben Sie wir werden es besprechen.
Wacker, es ist die einfach ausgezeichnete Phrase:)
die sehr ausgezeichnete Idee und ist termingemäß
Schnell haben geantwortet:)
Es ist die sehr wertvolle Antwort
Diese prächtige Idee fällt gerade übrigens
ich beglückwünsche, dieser glänzende Gedanke fällt gerade übrigens
die Verständliche Antwort