Selama beramah-tamah dengan sang Bapak, mataku tak lepas memandangi Tina. Sementara itu tangannya juga tidak tinggal diam mulai mengelus-ngelus penisku dari luar. Maklumlah dia telah pernah menikah. Memang Mbak Diah tidak mempunyai anak sebab dia bercerai sesudah menikah 3 bulan. Jeritan-jeritannya mulai terdengar keras. Karena tugas kantorku, aku terpaksa tinggal di Bandung selama 5 Hari dan weekend di Jakarta. Dengan santai aku duduk di samping Tina sambil mengeraskan suara laptopku. Goyanganku semakin kuat. Dan setelah aku perhatikan setiap aku ada di rumah, pakaian yang dikenakan Mbak Dewi hanya itu-itu saja, aku pun lalu bertanya kepadanya.

Tanganku jadi lebih berani mengusap-usap lengannya kemudian kedadanya. Kemudian dipegangnya k0ntolku yang telah tegang dan dimasukkannya kedalam mulutnya. Akupun lalu bertanya pengalaman dia menjadi pembantu dan alasan dia mengapa memilih profesi itu. Tina menjerit dan menaikkan kedua kakinya ke atas ranjang. Tina mulai menjerit-jerit tidak karuan sambil menjambak rambutku. Jari tengahku yang masih mempermainkan clitorisnya kini kuarahkan ke lubang vagina Tina yang sudah menganga karena basah dan posisi pahanya yang mengangkang. Aku segera menjilati lehernya mulai dari belakang ke depan. Hanya desahan yang keluar dari mulutku. Dia aku suruh duduk di ruang tamu dan aku ambilkan air putih untuknya karena terlihat kehausan.
Setelah meminta nomor teleponnya aku turun di perempatan Kelapa Gading. Aku jadi semakin terangsang. Cuma sekumpulan rambut yang angat lebat tetapi halus menghiasi unsur bawah. Pandangannya ditujukan lokasi tidurnya. Aku terpaksa pergi ke Tanah Abang dengan harapan lebih banyak kendaraan di sana. Sementara di bed sebelahnya si kecil Yeyen masih tertidur pulas.. Ketika jepitannya mulai mengendur aku langsung bereaksi meneruskan rasa yang tertunda itu, tanpa basa basi rasa nikmat itu mulai menerjang kembali, berkumpul dan meledak menyemburkan cairan kenikmatanku ke dalam vaginanya. Aku terbangun dan membuka mataku. Saat tersebut seolah-olah kurasakan terdapat denyutan yang menandakan spermaku bakal keluar. Kami berdua masih saling berpelukan dan akupun membayangkan hari-hari penuh kenikmatan yang akan kualami sesudah itu di Bandung.
Tetapi ada baiknya aku berterus terang bahwa aku menyukai wanita yang lebih tua karena selain lebih dewasa juga mereka lebih suka merawat diri. Desahan Mbak Diah semakin keras dan nafasnya juga yang terus mendesah. Lagi asiknya swalayan sambil berfantasi, Mbak Titin ngeloyor masuk kamar mandi. Payudaranya juga cukup besar,mungkin sekitar 36c meskipun sudah agak kendor. Setelah itu mbak resepsionis tadi menjelaskan panjang lebar,aku hanya mengangguk-angguk dan menyanggupi semua persyaratannya. Lendir dan liurku sudah banjir dilubang memeknya. Matanya terpejam.
Tentu Mbak Diah sudah lumayan terangsang, pikirku. Saya pasti mau kalo saya emang bisa bantu Mas. Dan tak kusangka aku menyaksikan film porno Dengan volume yang tinggi sampai mbak Diah mendengarnya dan langsung mbak Diah nyamperin aku dikamarku dan menegurku,. Akan tetapi belum ada niatku untuk mencoba menikmati tubuhnya. Sejenak Mbak Titin kubiarkan menikmati multi orgasme yang baru saja dia dapatkan. Sambil memegang bahuku, dia mulai menekan pantatnya dan menggerakan pinggulnya dengan cara menggesek perlahan, maju mundur sambil sesekali memutar. Dengan santai aku duduk di samping Tina sambil mengeraskan suara laptopku. Ndi… masukinn punyamu…. Tengah asyik-asyiknya aku menonton tanpa sadar aku menoleh ke arah pintu, astaga…, Tina tengah berdiri di sana sambil juga ikut menonton.

- Halaman yang hijau, penuh tanaman dan bunga yang segar dikombinasikan dengan kolam ikan berbentuk oval.
- Akhirnya resepsionis menyebutkan dan menunjukan 3 nama yang sesuai dengan kriteriaku yaitu Anik, Dewi, dan Murni.
- Dari balik baju putihnya yang kebetulan berdada rendah, terlihat dua buah dadanya yang ranum bergayut di hadapanku.
- Tak lama kemudian, Yeyen yang telah selesai mandi , berlari masuk ke dalam kamar..
- Kami berpacaran selama 1 tahun, walaupun sudah putus, tetapi kami masih berteman baik.
- Di tengah kegundahanku tiba-tiba ada yang mengetok pintu kamarku, aku pun tahu kalo itu adalah Mbak Dewi.
- Sambil memegang bahuku, dia mulai menekan pantatnya dan menggerakan pinggulnya dengan cara menggesek perlahan, maju mundur sambil sesekali memutar.
Kepenatanku selalu membuatku langsung tertidur lelap. Rasanya ada benarnya juga. Hujan semakin deras saja mengguyur kota Bandung. Tak cukup sampai disitu, wajahku ku dekatkan kebelahan pantat montok itu dan mulai mengecup dan menjilati belahan itu hingga akhirnya Mbak Titin seakan tersentak kaget kala aku menjulurkan dan menjilati lubang anus nya, sepertinya baru kali ini bokong seksi dan anusnya dijilati. Tanpa pikir panjang akupun mulai melepas satu per satu pakaianku hingga aku hanya mengenakan CD. Cerita sexs di entot keponakan ku yang sexy dan genit. Mungkin karena ketepatan jurusan kami sama, saya dan Mbak Titin cepat akrab, apalagi apa karna kebetulan ato gimana, kami pun duduk sebangku di bis yang memang pake formasi seat itu. Aku dipersilakan untuk melihat dan memilih kira-kira mana yang cocok dan sesuai dengan kebutuhanku.
Wajahnya yang dihiasi jilbab itu tampak sendu terlihat cantik sekali. Perlahan jilatan erotis Mbak Heny turun ke leher, perut… hingga sampe dibatang kemaluan ku. Sungguh puas. Adakah di antara pembaca baik itu gadis, janda, maupun tante yang bersedia kencan lepas denganku aku siap melayaninya, terlebih lagi kalau lebih tua dariku. Ia menghentikan ciumannya di kupingku dan terdiam sambil terus memejamkan matanya. Maklumlah dia telah pernah menikah. Kepenatanku selalu membuatku langsung tertidur lelap. Kakinya merapat. Kemudian mbak Diah memegang lenganku erat-erat.



Comments 62
die Volle Geschmacklosigkeit
Bemerkenswert, die sehr wertvolle Phrase
Ich berate Ihnen, auf die Webseite vorbeizukommen, wo viele Informationen zum Sie interessierenden Thema gibt. Werden nicht bemitleiden.
Absolut ist mit Ihnen einverstanden. Darin ist etwas auch mir scheint es die ausgezeichnete Idee. Ich bin mit Ihnen einverstanden.
entschuldigen Sie, nicht in jenen Abschnitt.....
Sie haben solche unvergleichliche Phrase selbst erdacht?
Wacker, mir scheint es der bemerkenswerte Gedanke
Ja, wirklich. So kommt es vor.
Er ist unbedingt nicht recht
Ich meine, dass es das sehr interessante Thema ist. Geben Sie mit Ihnen wir werden in PM umgehen.